PENCEMARAN LINGKUNGAN atau polusi adalah proses masuknya polutan ke dalam suatu lingkungan sehingga dapat menurunkan kualitas lingkungan tersebut.
Menurut Undang-undang Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 tahun 1982, pencemaran lingkungan atau polusi adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya.
Yang dikatakan sebagai polutan adalah suatu zat atau bahan yang kadarnya melebihi ambang batas serta berada pada waktu dan tempat yang tidak tepat, sehingga merupakan bahan pencemar lingkungan, misalnya: bahan kimia, debu, panas dan suara. Polutan tersebut dapat menyebabkan lingkungan menjadi tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya dan akhirnya malah merugikan manusia dan makhluk hidup lainnya.
Berdasarkan lingkungan yang terkena polutan (tempat terjadinya), pencemaran lingkungan dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu:
1. Pencemaran air
2. Pencemaran tanah
3. Pencemaran udara
Gambar/Foto. Perumamahan kumuh di pinggir sungai.
PENCEMARAN UDARA adalah peristiwa masuknya, atau tercampurnya, polutan (unsur-unsur berbahaya) ke dalam lapisan udara (atmosfer) yang dapat mengakibatkan menurunnya kualitas udara (lingkungan).
Pencemaran dapat terjadi dimana-mana. Bila pencemaran tersebut terjadi di dalam rumah, di ruang-ruang sekolah ataupun di ruang-ruang perkantoran maka disebut sebagai pencemaran dalam ruang (indoor pollution). Sedangkan bila pencemarannya terjadi di lingkungan rumah, perkotaan, bahkan regional maka disebut sebagai pencemaran di luar ruang (outdoor pollution).
Umumnya, polutan yang mencemari udara berupa gas dan asap. Gas dan asap tersebut berasal dari hasil proses pembakaran bahan bakar yang tidak sempurna, yang dihasilkan oleh mesin-mesin pabrik, pembangkit listrik dan kendaraan bermotor. Selain itu, gas dan asap tersebut merupakan hasil oksidasi dari berbagai unsur penyusun bahan bakar, yaitu: CO2 (karbondioksida), CO (karbonmonoksida), SOx (belerang oksida) dan NOx (nitrogen oksida).
SUTRADARA Garin Nugroho memprediksi film horor Indonesia akan stagnan pada tahun 2010. Hal Itu terjadi karena tuntutan pasar, di mana masyarakat Indonesia mulai beralih ke film drama, komedi, atau laga. "Perkembangan film horor akan mengalami stagnasi di tahun 2010. Bila pada tahun 2009 dan sebelumnya masyarakat lebih menyukai horor, pada 2010 bergeser ke film drama, komedi atau laga." kata Garin di Jakarta. Kamis (31/12).
Garin menjelaskan, untuk mengatasi stagnasi tersebut, beberapa pihak yang memproduksi film bergenre horor akan menggabungkan dengan tema seks dan komedi. Ia Juga menambahkan, pada tahun 2010 akan muncul beberapa film drama berkualitas yang diangkat dari novel-novel best-seller. "Bakal muncul beberapa film dari karya novel yang bagus.* katanya.
Selain Itu. di tahun yang baru tni para sineas Indonesia akan berkonsentrasi untuk meningkatkan kualitas di samping kuantitas film. Tantangan bagi para sineas Indonesia adalah membuat film berkualitas di tengah memuncaknya industri film Tanah Air." katanya. Mengenal kualitas film
Indonesia di tahun 2010. Garin yakin akan membaik dibandingkan tahun 2009. Dikatakannya, sepanjang pengamatannya, di tahun 2009 perfilman Indonesia mengalami peningkatan dalamjumlah, namun kualitasnya menurun. Ia mengakui, kualitas film Indonesia masih kalah dengan negara tetangga seperti Singapura. Thailand, atau Filipina.
Pada tahun 1010 Garin yakin, peningkatan kualitas film Indonesia akan terjadi seiring lahirnya sineas generasi baru. "Akan lahir generasi baru yang sehebat Riri Riza, Nia Dinata, dan lain sebagainya." katanya. Meski demikian. Garin memprediksi, peningkatan kualitas film Indonesia di 2010 tidak terlalu signifikan. Generasi baru yang akan muncul berasal dari wajah baru ataupun wajah lama yang selama ini belum diberi ruang. "Saya optimis kualitas perfilman Indonesia terus mengalami peningkatan di tangan sutradara handal yang sudah ada dan lahirnya para generasi baru mendatang," katanya (ant/yap)
Venus adalah planet terdekat kedua dari matahari setelah Merkurius. Planet ini memiliki radius 6.052 km dan mengelilingi matahari dalam waktu 225 hari. Atmosfer Venus mengandung 97% karbondioksida (CO2) dan 3% nitrogen, sehingga hampir tidak mungkin terdapat kehidupan.
Arah rotasi Venus berlawanan dengan arah rotasi planet-planet lain. Selain itu, jangka waktu rotasi Venus lebih lama daripada jangka waktu revolusinya dalam mengelilingi matahari.
Kandungan atmosfernya yang pekat dengan CO2 menyebabkan suhu permukaannya sangat tinggi akibat efek rumah kaca. Atmosfer Venus tebal dan selalu diselubungi oleh awan. Pakar astrobiologi berspekulasi bahwa pada lapisan awan Venus termobakteri tertentu masih dapat melangsungkan kehidupan.
Venus adalah planet terdekat kedua dari matahari setelah Merkurius. Planet ini memiliki radius 6.052 km dan mengelilingi matahari dalam waktu 225 hari. Atmosfer Venus mengandung 97% karbondioksida (CO2) dan 3% nitrogen, sehingga hampir tidak mungkin terdapat kehidupan.
Arah rotasi Venus berlawanan dengan arah rotasi planet-planet lain. Selain itu, jangka waktu rotasi Venus lebih lama daripada jangka waktu revolusinya dalam mengelilingi matahari.
Kandungan atmosfernya yang pekat dengan CO2 menyebabkan suhu permukaannya sangat tinggi akibat efek rumah kaca. Atmosfer Venus tebal dan selalu diselubungi oleh awan. Pakar astrobiologi berspekulasi bahwa pada lapisan awan Venus termobakteri tertentu masih dapat melangsungkan kehidupan.